• HOME
  • DUNIA
  • Singgah di Amerika, Wapres Taiwan Ungkit Tuduhan China Blokir Vaksin

Singgah di Amerika, Wapres Taiwan Ungkit Tuduhan China Blokir Vaksin


Laporan : Sultan Nabil Herdiatmoko
Senin, 31 Januari 2022 - 22:05

Wakil Presiden Taiwan, William Lai saat kunjungannya di Honduras, Rabu (26/1). /Net

Wakil Presiden Taiwan, William Lai kembali mengungkit tudingan bahwa China berupaya memblokir upaya Taiwan mendapat pasokan vaksin Covid-19.

Hal itu disuarakan Lai saat singgah di San Fransisco dalam perjalanan kembali ke Taiwan dari Honduras.

Tuduhan tersebut sejalan dengan pernyataan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada Mei tahun lalu. Tsai ketika itu menuduh China memblokir kesepakatan vaksin Covid-19 dengan BioNTech Jerman, setelah Beijing menawarkan vaksin melalui perusahaan China saat Taiwan sedang menangani peningkatan infeksi domestik.

Lai juga mengucapkan terima kasih kepada parlemen AS atas bantuannya saat Taiwan berupaya mengatasi puncak Covid-19 pada Mei lalu.

"Dia tidak hanya secara aktif menganjurkan agar pemerintahan Biden harus menyediakan vaksin ke Taiwan, tetapi juga secara pribadi pergi ke Taiwan untuk mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menyumbangkan vaksin Taiwan," tambahnya.

Kurang dari dua minggu setelah komentar Tsai, Senator AS Tammy Duckworth, mengunjungi Taiwan bersama dua anggota parlemen AS lainnya. Dalam kunjungan itu dinyatakan, AS akan menyumbangkan 750.000 dosis vaksin untuk Taiwan.

Taiwan akhirnya mulai menerima vaksin BioNTech, yang dikembangkan bersama dengan Pfizer Inc (PFE.N), pada September lalu. Tapi itu hanya setelah pemerintah Taiwan mengizinkan pemasok utama Apple Inc (AAPL.O) Foxconn (2317.TW), serta pendiri miliarder terkenal, Terry Gou, bersama dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd dan kelompok Buddha Taiwan untuk bernegosiasi atas namanya.

Kementerian Luar Negeri China merespon tuduhan Lai adalah ‘total fiksi’ dan  ‘palsu’. China menganggap tuduhan itu sebagai fitnah yang mencoreng nama baik China. China juga menjelaskan alasannya menawarkan vaksin yang dikembangkan China yang ditolak pulau itu, sebagai bentuk mitigasi bencana Covid-19.

# TAGAR   :  
EDITOR :
Bagikan Berita Ini :