• HOME
  • DUNIA
  • Rusia Bantu Kazakhstan, Protes “Say No To Putin” Merebak di Ukraina

Rusia Bantu Kazakhstan, Protes “Say No To Putin” Merebak di Ukraina


Laporan : Sultan Nabil Herdiatmoko
Selasa, 11 Januari 2022 - 12:52

Keterlibatan Aliansi negara bekas Uni Soviet pimpinan Rusia dalam mengendalikan situasi keamanan di Kazakhstan justru menimbulkan gelombang protes di Ukraina. Sepanjang akhir pekan, ribuan warga Ukraina turun ke jalan menolak keterlibatan Rusia di Kazakhstan.

Para demonstran berbaris di jalan-jalan kota Kyiv dan Kharkov dan memegang spanduk bertuliskan “Say No To Putin.” Mereka mengibarkan bendera Kazakhstan bersama bendera Ukraina. Bendera biru dan emas Kazakhstan juga muncul di langit Kyiv pada hari Sabtu, dikibarkan dari drone dalam aksi protes yang diselenggarakan oleh Dronarium, komunitas penggemar drone.

 “Setiap negara memiliki hak untuk melindungi hak sosial ekonomi dan politik mereka melalui protes damai,” kata operator drone ,Vitaly Shevchuk kepada Al-Jazeera, Sabtu(8/1).

“Kami mengutuk kekerasan dalam bentuk apa pun, tetapi kami juga menentang intervensi militer asing di Kazakhstan dengan kedok operasi penjaga perdamaian, yang lebih seperti tindakan hukuman,” tambahnya.

Motivasi warga Ukraina untuk melawan rezim Putin terlihat lebih serius dari warga Kazakhstan terhadap Rusia.

“Dia harus dihentikan, kami orang Ukraina akan melawan penjajah. Kami menyerukan Barat untuk tidak menerima ultimatum Putin,” katanya, mengacu pada pembicaraan US-Russia pada Senin(10/1) ini, tentang kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina.

Para pakar memiliki opini yang berbeda terkait kerusuhan di Kazakhstan dapat mempengaruhi posisi Putin di Ukraina. Apakah itu akan mencegah tekanan dengan perhatiannya sekarang terpecah, atau membuatnya berani dan membuatnya kurang mau berkompromi.

“Putin kemungkinan akan gusar dan mencari kemenangan besar di Ukraina sebagai pengalihan dari penghinaannya di Kazakhstan,” kata Timothy Ash, ahli strategi senior di BlueBay Asset Management kepada Al-Jazeera, Senin (10/1).

“Disisi lain, kemungkinan Biden akan melihat situasi di Kazakhstan sebagai kelemahan Putin, AS akan menilai situasi tersebut dengan memperkecil kemungkinan Putin akan mengambil risiko krisis di dua sisi. Jadi Biden juga cenderung tidak berkompromi. Ini akan membuat situasi di Ukraina lebih gawat,” pungkas Timothy.

# TAGAR   :  
EDITOR :
Bagikan Berita Ini :