• HOME
  • DUNIA
  • Penulis Konservatif AS Kritik AS-Inggris Ikut Campur Perang Rusia vs Ukraina

Penulis Konservatif AS Kritik AS-Inggris Ikut Campur Perang Rusia vs Ukraina


Laporan : Arkan Yasin
Senin, 1 Agustus 2022 - 10:03

Ilustrasi kekuasaan Rusia di masa lampau. /Net

Penulis konservatif Amerika Serikat (AS) Ann Coulter mengritik tajam Keterlibatan Inggris dan Amerika Serikat dalam konflik Rusia vs Ukraina.

Hal itu dinyatakan Ann Coulter saay berbicara dengan penyiar Inggris Piers Morgan. Coulter berpendapat bahwa AS dan Inggris memiliki masalah mereka sendiri dan seharusnya tidak mencampuri urusan Ukraina, yang menurutnya secara historis berada di bawah pengaruh Rusia. 

Coulter juga menyalahkan perluasan aliansi NATO untuk konflik saat ini.

"Setelah Uni Soviet jatuh, tidak ada gunanya NATO, dan kami, melanggar batas..., terus melanggar batas," kata Coulter mengacu pada ekspansi aliansi ke Eropa Timur sejak jatuhnya Uni Soviet, seperti dikutip dari AFP, Minggu (31/07).

Morgan, seorang pendukung setia Ukraina yang baru-baru ini mewawancarai Presiden Ukraina Vladimir Zelensky dan istrinya Elena, berpendapat sebaliknya, mengklaim bahwa operasi militer Rusia di Ukraina membuktikan “untuk itulah NATO ada di sana.”

"Maaf, Ukraina secara historis adalah bagian dari imperium pengaruh Rusia," balas Coulter.

“Saya tidak membela Putin… tapi mengapa orang Amerika harus peduli dengan ini? Kami memiliki masalah kami sendiri. Mengapa Inggris harus peduli dan ikut campur tentang ini?" kata dia.

Ketimbang mengurusi Ukraina, Coulter mengatakan, Inggris sebaiknya lebih fokus pada pengurangan imigrasi. Lagipula, kata Coulter, "Putin tidak menyerang Inggris."

Coulter dikenal karena anti-intervensinya, dan memberikan dukungannya kepada Donald Trump pada tahun 2016 setelah dia bersumpah untuk mengakhiri “perang tanpa akhir” Amerika Serikat.

Kurang dari seminggu setelah pasukan Rusia memasuki Ukraina pada Februari, Coulter meminta Partai Republik untuk berhenti berbicara tentang Ukraina.

Mengklaim bahwa dukungan Inggris untuk Ukraina pada akhirnya berarti lebih banyak uang untuk kontraktor pertahanan AS, dia meminta partai untuk melakukan sesuatu tentang inflasi, imigrasi, kejahatan, dan rasisme anti-kulit putih di sekolah.

“Partai Republik seharusnya berbicara tentang krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya di perbatasan kita, atau tentang orang asing ilegal yang mengangkut shabu dan fentanil ke negara kita, pencurian yang merajalela, pembajakan mobil, dan penyerangan yang menghancurkan lingkungan di negara kita,” pungkas Coulter.

# TAGAR   :  
EDITOR :
Bagikan Berita Ini :