Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis berkunjung ke Turki untuk berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul. Keduanya membahas hubungan bilateral, geopolitik internasional dan perkembangan di Eropa Timur, khusus Ukraina.
Mitsotakis memulai kunjungannya di Istanbul pada Minggu (13/3) dengan menghadiri kebaktian Kristen Ortodoks di Patriarkat Ekumenis Konstantinopel. Setelah itu, Mitsotakis memenuhi undangan makan siang dari Erdogan di rumah kepresidenan di tepi Bosphorus.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan pejabat Turki, mengatakan, hubungan bilateral dan masalah regional dibahas kedua pemimpin selama kunjungan itu berlangsung.
"Pertemuan itu diharapkan untuk mengevaluasi isu-isu yang berkaitan dengan hubungan bilateral, serta perkembangan geopolitik saat ini dan isu-isu regional dan internasional, termasuk refleksi dari perang Rusia-Ukraina," ujar Kantor Presiden Turki, dikutip oleh Daily Sabah, Senin (14/3).
Sementara itu, Jurubicara Pemerintah Yunani mengatakan, Mitsotakis mengunjungi Turki dalam suasana hati yang produktif.
"Sebagai mitra di NATO, kami dipanggil untuk mencoba menjauhkan kawasan kami dari krisis geopolitik tambahan. Sudah menjadi agenda kami bahwa pintu dialog harus tetap terbuka, sama seperti pintu ancaman harus tetap tertutup,” tambahnya.
Meski sesama anggota Aliansi Pertahanan Pasifik Utara (NATO), hubungan Turki dan Yunani telah lama diwarnai ketegangan. Terganjal perebutan klaim perbatasan maritim keduanya di Mediterania Timur. Kedua negara bersaing atas hak eksplorasi energi di kawasan Mediterania Timur.
Meski demikian, kedua negara tetap bekerja sama dalam proyek-proyek energi. Termasuk pembangunan jaringan pipa yang mengangkut gas alam dari Azerbaijan ke Eropa Barat. Sebuah proyek yang merupakan bagian dari upaya Eropa untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor energi Rusia.