Kementeian Kehakiman Filipina Selidiki Ancaman Pembunuhan Marcos Jr Lewat TikTok

Kementerian Kehakiman Filipina (DoJ) pada Senin (30/1) telah memerintahkan penegak hukum untuk menyelidiki postingan di platform media sosial TikTok terkait ancaman  pembunuhan terhadap kandidat presiden Ferdinand Marcos Jr.

Charito Zamora, kepala unit kejahatan siber DoJ, mengatakan kantornya menerima laporan teks dari seorang warga pada Jumat, tentang posting TikTok video oleh akun TikTok @joiedevivre420.

Komentar tersebut berbunyi: “Nagmemeeting kami araw araw para paghandaang ipa aasasinate naming si BBM humanda kayo. (Kami bertemu setiap hari untuk bersiap membunuh Bongbong Marcos, tunggu saja.),” ujar postingan itu.

Zamora mengatakan kantornya telah menyerahkan masalah tersebut ke polisi dan Biro Investigasi Nasional (NBI), dan telah meminta TikTok untuk menyimpan data terkait akun tersebut sementara pihak berwenang melakukan penyelidikan. Penyelidikan dilakukan dan mereka menanggapi ancaman ini dengan serius.

"Apakah  ancaman bom tersebut akan dilaksanakan, demikian juga ancaman pembunuhan, kita menyelediki apakah itu benar atau tidak," ujar Sekretaris Kementerian Kehakiman, Menardo Guevarra kepada wartawan.

Ia mengatakan, NBI akan memberikan prioritas pada setiap informasi yang divalidasi yang berkaitan dengan ancaman terhadap keamanan pribadi setiap calon presiden.

Kepala staf Marcos Jr, Vic Rodriguez, memuji tanggapan kementerian kehakiman atas kejadian ini.

"Tanggapannya yang cepat dan tanpa kompromi untuk mengungkap orang-orang di balik ancaman terbuka ini untuk mencelakai dan membunuh calon presiden Bongbong Marcos," ujar Vic.

"Meskipun rencana pembunuhan ini mengkhawatirkan, kami tidak takut dengan ancaman seperti itu," tambahnya.

Ferdinand Marcos Jr adalah putra dari mendiang Ferdinand Marcos Sr, mantan Presiden Filipina. Dia telah muncul sebagai kandidat favorit dalam pemilihan presiden 9 Mei 2022 ini.

Selain Marcos, kandidat lain yang bersaing untuk kursi kepresidenan itu seperti: mantan superstar tinju, Manny Pacquiao, Wakil Presiden Leni Robredo dan Walikota Manila, Francisco Domagoso.