• HOME
  • DUNIA
  • Jaga Pembangkit Nuklir, Jepang Bentuk Unit Polisi Khusus

Jaga Pembangkit Nuklir, Jepang Bentuk Unit Polisi Khusus


Laporan : Sultan Nabil Herdiatmoko
Selasa, 15 Maret 2022 - 20:32

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida./Net

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida mengumumkan rencana membentuk unit khusus untuk menjaga Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)-nya. Keputusan itu dilandasi pada kekhawatiran atas serangan Rusia terhadap fasilitas nuklir Ukraina.

“Kepentingan publik terhadap keselamatan pembangkit nuklir telah meningkat,” ujar Kishida pada Senin (13/3), seperti dikutip South Morning China Post.

Kishida menggaris bawahi, ‘kepentingan publik’ itu mengacu pada tindakan militer Rusia yang menyerang pembangkit nuklir Chernobyl dan fasilitas di Zaporizhzhzia saat invasi Ukraina.

Dikatakan, tugas utama dari unit anti teroris ini adalah mengamankan 59 reaktor PLTN Jepang. Unit Polisi Nuklir ini akan diambil dari pasukan elit anti huru hara Jepang serta dapat membentuk regu khusus bekerja sama dengan polisi lokal. Kishida juga mengatakan, penjaga keamanan swasta yang dipekerjakan oleh operator situs tersebut juga akan dilibatkan dalam unit itu.

Pengumuman PM Jepang itu datang ketika pemerintah menghadapi tekanan dari politisi untuk mengizinkan lebih banyak reaktor nuklir melanjutkan operasi, mengingat dampak perang Ukraina terhadap harga energi global.

Saat ini, hanya lima pembangkit nuklir Jepang yang beroperasi secara normal. Sedangkan lainya beroperasi dengan kapasitas minimal. Sedangkan 26 reaktor nuklir yang telah beroperasi sejak 11 tahun lalu sedang dalam proses maintenance.

Badan Regulasi Nuklir Jepang telah memberlakukan protokol keamanan baru yang lebih ketat pada operator reaktor, termasuk terhadap potensi serangan teroris.

Gubernur Fukui, Tatsuji Sugimoto telah membuat permintaan darurat kepada Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi di Tokyo untuk menempatkan Pasukan Tentara Jepang (JSDF) pada 15 reaktor nuklir prefektur Fukui. Prefektur Fukui memiliki reaktor paling banyak dari seluruh prefektur Jepang dan berada di pantai utara, tepat di seberang semenanjung Korea.

“Untuk mempersiapkan skenario seperti Ukraina, saya mendesak Kementerian Pertahanan untuk mendirikan pangkalan JSDF untuk menjaga keamanan reaktor nuklir kami,” ujar Sugimoto.

# TAGAR   :  
EDITOR :
Bagikan Berita Ini :