Harga tawar politik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dianggap terlalu mahal jika digadang menjadi tokoh layak calon presiden (Capres).
Tren elektabilitas Partai Demokrat yang meningkat belum diuji dalam proses pemilihan umum (Pemilu). Dengan demikian, elektabilitas Demokrat yang saat ini dipandang tinggi, belum terkonfirmasi hasilnya di Pemilu.
"Memang AHY punya daya dongkrak elektabilitas, sehingga diperhitungkan. Hanya saja menghitung harga tawar AHY pada level Capres rasanya terlalu mahal," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (09/07).
Dedi menganalisa daya tawar politik AHY untuk diusung sebagai Capres semakin sulit. Argumentasinya, skema pemilihan di tahun 2024 mendatang tidak memungkinkan harus menunggu hasil Pemilu.
Dengan realitas politik semacam itu, kata Dedi, posisi politik putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu ditempatkan sebagai Capres.
"Dengan sistem (Pemilu) serentak memungkinkan daya tawar Demokrat tetap tidak menempatkan AHY di Capres," pungkas Dedi.
# TAGAR : #AHY #Capres 2024 #Agus Harimurti Yudhoyono #Demokrat