• HOME
  • DUNIA
  • Gencatan Senjata di Mariupol dan Volnovakha, Beri Waktu Evakuasi Sipil

Gencatan Senjata di Mariupol dan Volnovakha, Beri Waktu Evakuasi Sipil


Laporan : Sultan Nabil Herdiatmoko
Minggu, 6 Maret 2022 - 10:59

Ilustrasi./Net

Pemerintah Rusia mengumumkan, pasukannya telah menyetujui gencatan senjata untuk dua kota yakni Mariupol dan Volnovakha. Gencatan senjata itu untuk memberi waktu warga sipil meninggalkan kota itu sebelum konflik dimulai kembali.

Seperti dilansir Kantor Berita RIA, pada Sabtu (5/3),  gencatan senjata itu dijamin oleh Palang Merah Internasional. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, unitnya telah membuka ‘koridor kemanusiaan’ di dekat kota Mariupol dan Volnovakha yang dikepung oleh pasukannya.

Namun mereka menambahkan, setelah evakuasi selesai pasukan Rusia akan melanjutkan misinya untuk menaklukan Kyiv. Menurut otoritas di Mariupol, warga diberi waktu lima jam untuk meninggalkan kota itu.

Pemerintah setempat mengatakan, mereka akan mengevakuasi sekitar 200 ribu orang dari Mariupol dan 15 ribu dari Volnovakha.

Badan-badan kemanusiaan memperingatkan bencana kemanusiaan sedang berlangsung ketika makanan, air dan pasokan medis menipis dan pengungsi mengalir dari Ukraina barat menuju negara-negara Eropa tetangga.

Dilaporkan pada kota pelabuhan tenggara Mariupol, kondisi mereka saat ini tidak memiliki air, panas atau listrik dan makanan hampir habis. "Kami dihancurkan," ujar Walikota Mariupol, Vadym Boychenko seperti dilansir Reuters.

Saat ini pasukan Rusia telah memfokuskan upaya untuk mengepung Kyiv dan Kharkiv, kota terbesar kedua. Media Ukraina, Suspilne mengutip pihak berwenang di Sumy, kota kecil sekitar 300 km arah timur dari Kyiv, mengatakan bahwa ada risiko pertempuran di jalan-jalan kota dan meminta penduduk untuk tinggal di tempat penampungan.

Sebelumnya, Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan pada Kamis, bahwa putaran kedua pembicaraan gencatan senjata dengan Rusia tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Tetapi kedua belah pihak telah mencapai kesepahaman dalam menciptakan koridor kemanusiaan.

Sementara Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov mengatakan 66.224 pria Ukraina telah kembali dari luar negeri untuk bergabung dalam perang melawan invasi Rusia.

“Ini adalah 12 brigade tempur dan kami siap beraksi kembali! Ukraina, kami tak terkalahkan,” ujar Reznikov.

# TAGAR   :  
EDITOR :
Bagikan Berita Ini :