• HOME
  • DUNIA
  • Dubes Kudashev: Sanksi Singapura Terhadap Rusia Sebuah Kesalahan Besar

Dubes Kudashev: Sanksi Singapura Terhadap Rusia Sebuah Kesalahan Besar


Laporan : Sultan Nabil Herdiatmoko
Sabtu, 12 Maret 2022 - 12:39

Duta Besar Rusia untuk Singapura Nikolay Kudashev./Net

Duta Besar Rusia untuk Singapura Nikolay Kudashev mengatakan negara-negara Asia seharusnya fokus pada isu-isu penting seperti pemulihan Covid-19 daripada bergabung dengan Barat untuk memberikan sanksi kepada Rusia.

“Sanksi Singapura terhadap Rusia adalah sebuah kesalahan besar,” kata Dubes  Nikolay Kudashev dalam interview eksklusif dengan South China Morning Post, Jumat (11/3).

“Kami percaya keputusan ini adalah sebuah kesalahan, menjadi bertentangan dengan pengembangan hubungan bilateral dan bertentangan dengan penguatan kerja sama regional,” tambah Kudashev.

“Seharusnya lebih memilih untuk berkonsentrasi pada isu-isu yang paling penting bagi kawasan daripada isu-isu atau topik yang relatif jauh dari agenda Asia,” tambahnya.

Kudashev juga memuji netralitas India dan China terhadap konflik Rusia dan Ukriana dengan mengatakan bahwa negara-negara terpadat di dunia tidak mendukung aksi sanksi itu. Tanggapan dan pemahaman China dan India, dapat diprediksi dan sejalan dengan semangat kemitraan strategis bilateral Rusia.

“Ada pepatah yang sangat bagus: teman yang membutuhkan memang teman. Dan saya percaya ini benar-benar terjadi hari ini sejauh menyangkut Rusia dan China,” jelas Kudashev.

Kudashev menambahkan, pemberlakuan sanksi oleh Singapura bisa diartikan hubungan politik kedua negara akan ditempatkan di bawah ‘pemantauan khusus’.

“Ini akan diawasi sangat ketat oleh kami (hubungan bilateral antara kedua negara itu),” ujarnya.

Singapura adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina. Sejak 23 Februari lalu, Singapura memberlakukan kontrol ketat atas ekspor terhadap barang-barang yang dapat digunakan untuk merugikan Ukraina dan mengarahkan lembaga keuangan untuk tidak berurusan dengan daftar entitas Rusia.

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong dan para pejabat lainnya mengatakan sangat penting bagi negara kecil seperti Singapura untuk membela prinsip-prinsip yang menopang kedaulatan dan kemerdekaan politiknya sendiri.

Menurut data Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, perdagangan barang dengan Rusia pada tahun 2021 bernilai 3,76 miliar dollar AS. Tahun lalu, Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) yang dipimpin Rusia membuat kemajuan yang mantap menuju perjanjian perdagangan bebas dengan Singapura.

# TAGAR   :  
EDITOR :
Bagikan Berita Ini :