Bansos Bisa Langgengkan Kemiskinan

Bantuan sosial (bansos) sejatinya adalah salah satu instrumen yang digunakan pemerintah untuk membantu masyarakat miskin dan belum sejahtera.

Akan tetapi, pemberian bansos yang berlebihan, apalagi jika salah sasaran, hal itu malah dapat melestarikan dan melanggengkan kemiskinan. Kunci untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan pemberdayaan.

Demikian diingatkan Wakil Presiden Maruf Amin saat memimpin rapat yang  membahas Mall Pelayanan Publik (MPP) dan Pemberdayaan UMKM di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Jumat pagi (7/1).

"Kalau hanya bansos, bisa melestarikan kemiskinan,” ujar Wapres.

Dalam rapat yang dihadiri pula Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, serta Walikota dan Bupati se-Sulteng itu, Wapres Maruf Amin mengatakan, pemberdayaan masyarakat adalah cara paling ampuh untuk memberantas kemiskinan.

"Pemberdayaan masyarakat adalah cara paling efektif untuk menekan angka kemiskinan," ujar dia.

Di acara tersebut, Wapres juga bicara tentang reformasi birokrasi yang menyasar kualitas pelayanan publik. Ia mengingatkan, sudah bukan jamannya lagi birokrasi identik dengan lambat dan berbelit-belit. Salah satu turunan dari reformasi birokrasi itu adalah MPP yang diwajibkan hadir di seluruh Kabupaten dan Kota.

Saat ini, baru ada sekitar 50 MPP di seluruh Indonesia. Sementara di Sulteng, MPP baru berada di Provinsi.

MPP yang terkordinasi dan tidak berbelit-belit pada gilirannya akan meningkatkan kepuasan masyarakat dan kepercayaan investor. Salah satu fungsi penting MPP adalah menyediakan layanan perizinan satu atap bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.