Pemerintah Australia menjatuhkan serangkaian sanksi baru terhadap kelompok orang kaya Rusia yang dianggap dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dari 33 multimiliader yang masuk daftar hitam yang diumumkan, Senin (14/3), termasuk nama Roman Abramovich pemilik Millhouse Capital dan Chelsea Football Club yang berbasis di London. Nama lain seperti Kepala Eksekutif Gazprom, Alexey Miller, dan Ketua Bank Rossiya, Dmitri Lebedev.
Australia mengatakan, langkahnya untuk menjatuhkan sanksi kepada Abramovich, yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia, membawa Australia sejajar dengan Inggris dan AS dalam permainan sanksi barat.
Nama-nama lain yang termasuk dalam daftar tersebut adalah Kepala Rostec dan anggota Dewan Tertinggi Rusia Bersatu, Sergey Chemezov, pendiri dan pemegang saham terbesar Alfa Group, Mikhail Fridman, Presiden Transneft, Nikolai Tokarev, Kepala Bandara Internasional Sheremetyevo, Alexander Ponomarenko, Ketua VEB, Igor Shuvalov, dan Kepala Eksekutif Dana Investasi Langsung Rusia, Kirill Dmitriev.
Sanksi yang dikenakan Australia ini mencakup sekelompok elit pengusaha yang oligarki yang dekat dengan Putin termasuk anggota keluarga mereka. Pemerintahan PM Morrison berpendapat, mereka telah memfasilitasi, atau mendapat manfaat langsung dari serangan militer Rusia ke Ukraina sejak 2014.
Australia menyatakan, lebih dari 400 sanksi telah dijatuhkan terhadap entitas Rusia sejak invasi dimulai. Langkah terbaru ini muncul setelah serangan Rusia di pangkalan militer dekat perbatasan Polandia di barat jauh Ukraina.
Serangan ke tempat pelatihan militer itu telah menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai lebih dari 130 orang. Eskalasi itu memicu peringatan dari NATO.